Timang-timang Capres Musra, Apakah Presiden Jokowi Main di Dua Kaki?
Nasional | Selasa, 16 Mei 2023 11:42:34 WIB
|
Jokowi terima 3 nama capres dari Musra jelang Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
|
SiagaOnline.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo dinilai tengah bermain 'dua kaki' dengan cara menahan dukungan terhadap sosok calon presiden (capres) yang serahkan relawan Musyawarah Rakyat (Musra) jelang Pilpres 2024.
Ketiga capres hasil Musra yang resmi diserahkan ke Jokowi beberapa waktu lalu itu yakni bakal capres dari PDIP Ganjar Pranowo, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Meski sudah menerima nama-nama tersebut, Jokowi masih belum menyatakan dukungannya kepada sosok-sosok itu. Termasuk kepada Ganjar Pranowo yang sudah resmi bakal diusung oleh PDIP pada Pemilu 2024 mendatang.
Jokowi justru mengaku enggan tergesa-gesa untuk memilih nama capres hasil Musra. Ia mengaku masih akan menunggu dinamika koalisi pendukung capres yang saat ini belum final. Kendati demikian Jokowi mengaku akan membisiki elite partai politik soal nama capres pilihannya di Musra.
"Sehingga, itu bagian saya untuk memberikan bisikan kuat kepada partai-partai yang sekarang ini juga koalisinya belum selesai. Jadi kalau saya ngomong sekarang untuk apa," ujar politikus PDIP itu di hadapan para relawan.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai hasil Musra Relawan tersebut hanya menjadi alat tawar bagi Jokowi dalam upayanya menjadi sosok 'King Maker' pada Pilpres 2024. Namun ia menilai pada dasarnya pengaruh Musra di pemilu mendatang tak sekuat itu.
"Musra jadi posisi tawar Jokowi sebagai King Maker di Pilpres 2024. Namun Musra juga hanya organisasi tameng yang digunakan untuk provokasi, pada dasarnya Musra tidak miliki dampak apapun," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (15/6).
Dedi memandang upaya 'dua kaki' Jokowi juga secara tersirat terlihat dalam pidato-pidatonya saat berada di hadapan para relawan. Soal kriteria presiden yang harus berani misalnya, menurut Dedi ucapan Jokowi tersebut sangat jelas mengarah kepada sosok Prabowo ketimbang Ganjar.
Ia mengatakan penyampaian dukungan melalui kode-kode politik itu juga sengaja dilakukan oleh Jokowi agar tidak menimbulkan 'gesekan' dengan PDIP yang telah mengusung Ganjar.
"Mengutip statement Jokowi jelas mengesankan dua kaki. Satu sisi ia tidak sebut nama Ganjar juga nama Prabowo, tetapi ia memberikan pendapat soal kepemimpinan yang berani. Konotasi statement itu mengarah pada Prabowo," jelasnya.
Terpisah, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan langkah menahan dukungan Musra menjadi cara Jokowi agar tidak hanya dipandang sebagai kader PDIP semata.
Jokowi, kata dia, juga ingin dianggap sebagai kepala pemerintahan sekaligus 'King Maker' dalam Pemilu mendatang. Tujuannya untuk memastikan program-program pemerintahan yang ia canangkan akan dilanjutkan oleh sosok Capres yang direkomendasikan Jokowi.
"Artinya kehadiran dan pidato presiden Jokowi di acara puncak musra kemarin hanya menegaskan bahwa Ia punya sikap politik sendiri," tuturnya kepada CNNIndonesia.com.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga dinilai masih berhati-hati dan belum memberikan dukungan penuh terhadap Ganjar lantaran kontestasi Pilpres 2024 diprediksi bakal berlangsung tiga putaran.
Agung memandang Jokowi masih tidak ingin melepaskan pengaruhnya kepada partai-partai koalisi pemerintah yang menampung aspirasinya untuk mewujudkan wacana koalisi besar.
"Jika terjemahannya bermain dua kaki maka yang paling pas adalah berinvestasi politik dengan 2 keranjang telur. Agar bila salah satu pecah atau tak lolos putaran ke-2, masih ada keranjang satu yang utuh," jelasnya.
Lebih lanjut, Agung meyakini apabila tiga kandidat capres hasil Musra tersebut telah dikomunikasikan sebelumnya kepada Jokowi.
Oleh sebab itu, ia memandang baik Ganjar, Prabowo ataupun Airlangga merupakan sosok yang memang telah disetujui dan didukung oleh Jokowi untuk bertarung dalam Pilpres 2024.
"Siapapun capres yang kelak didukung oleh Musra menjadi representasi suara Presiden Jokowi untuk diakomodasi dalam koalisi politik saat ini," jelasnya.
Kendati demikian, Agung menilai Jokowi berpeluang besar memberikan dukungan Musra relawannya kepada sosok Prabowo. Hal itu, kata dia, semata-mata untuk memastikan pertarungan tiga putaran Pilpres dapat berjalan dengan lancar.
Apalagi ia mengatakan elektabilitas Prabowo Subianto dalam sejumlah survei terakhir terus mengalami tren kenaikan bahkan mengungguli Ganjar dalam simulasi 3 pasangan Capres.
Pemberian dukungan terhadap Prabowo juga dirasa semakin menguat dikarenakan sosok Menteri Pertahanan itu dinilai mampu menduplikasi kepemimpinan Presiden Jokowi.
"Di titik inilah nama Prabowo sama kuatnya dengan Ganjar bahkan lebih baik, karena dinilai mampu memadukan kepemimpinan militer yang menjadi rekam-jejaknya dengan kepemimpinan sipil selama di partai maupun kementerian," tuturnya.
Dua kaki Jokowi akan menjejak kuat bila Prabowo terpilih sebagai capres yang diusung Musra. Ini karena dengan memilih Prabowo, suara relawan Jokowi akan diarahkan mendukung Prabowo.
Di sisi lain Jokowi juga masih bisa leluasa bergerak mendukung Ganjar karena statusnya sebagai kader PDIP.
"Jika nama Prabowo yang diputuskan tentu akan memberi suntikan moril sekaligus memastikan Presiden Jokowi memiliki dua keranjang telur dalam Pilpres 2024 nanti," sambungnya.
Sumber: CNN Indonesia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke:
0852-6599-9456
Via E-mail:
red_siagaonlinepku@yahoo.com / redaksisiagaonline@gmail.com
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda) |
Komentar Anda :