Dukung Sektor Pariwisata Agam, Kompetisi Gadih Marandang 2022 Ditabuh di Linggai Park
SiagaOnline.com, Agam - Kompetisi gadih marandang tahun 2022 yang diinisiasi Perempuan Maju Indonesia (PIM) DPD Sumatera Barat (Sumbar) dan Pemerintah kabupaten (Pemkab) Agam ditabuh, Minggu (18/12) di Linggai Park.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga kabupaten Agam, Syatria mengatakan kompetisi marandang ini merupakan iven menyongsong tahun kunjungan pariwisata Sumbar 2023.
"Melalui kegiatan ini kami tumpangkan harapan untuk dapat membantu mempromosikan periwisata Sumbar pada umumnya dan kabupaten Agam khususnya," ujar Syatria.
Menurutnya, peserta kompetisi yang berasal dari kabupaten dan kota se-Sumbar ini tidak hanya sekedar berkompetisi. Akan tetapi, ada nilai-nilai sosial budaya yang akan dipelajari.
Para peserta sebelum berkompetisi terlebih dahulu dilatih membuat rendang khas Danau Maninjau, yakni rendang pakis dan pensi.
Meski masih tergolong rendang katanya, rendang pakih dan pensih memiliki filosofi dan komposisi tersendiri.
"Kita berharap, cerita para peserta akan membawa cerita menarik kedaerah masing-masing, ini tentu akan berdampak besar bagi dunia pariwisata Sumatera Barat," katanya.
Ketua PIM DPD Sumatera Barat, Emma Yohana mengatakan kegiatan gadih marandang merupakan program yang diusung untuk merawat tradisi marandang di Sumbar.
Ia menyebut, kompetisi gadih marandang di Linggai Park merupakan kegiatan perdana. Pihaknya merencanakan iven serupa juga dapat digelar didaerah lainnya.
"Jika hari ini kita marandang pakis dan pensi di Maninjau, tahun depan kita akan gelar lagi daerah lain, apakah itu rendang lokan, rendang talua dan lain-lain," ujarnya.
Diketahui, kompetisi gading marandang diikuti peserta yang berasal dari seluruh kabupaten dan kota di Sumbar. Masing-masing tim terdiri dari 5 pelajar tingkat SMA sederajat.
Sementara itu, Bupati Agam melalui Asiten II, Ir Jetson MT mengatakan iven merupakan langkah strategis bagi pemerintah daerah. Pasalnya, selain merawat tradisi, kegiatan ini juga upaya menggerakan sektor pariwisata dan perekonomian.
"Kegiatan ini merupakan potensi besar yang dapat kita manfaatkan untuk mengairahkan dunia pariwisata sekaligus perekonomian warga," terangnya.
Daya tarik wisata dari kegiatan ini sebut bupati, terletak pada komposisi rendang yang diperlombakan yakni pakis dan pensi.
Dikatakan, kedua bahan pokok ini merupakan sumber daya endemik kawasan maninjau.
"Menariknya lagi, pesertanya adalah generasi muda se-Sumatera Barat yang mengenakan pakaian adat khas daerah masing-masing," ucapnya.
Bupati berharap, kegiatan ini dapat menjadi iven tahunan pemerintah daerah. Menurutnya, iven semacam ini dapat mengembalikan Danau Maninjau ke masa kejayaannya.
"Mari kita sama-sama menggairkan kembali pariwisata Danau Maninjau yang sempat redup setelah badai pandemi Covid-19," tutupnya. (Y)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke:
0852-6599-9456
Via E-mail:
red_siagaonlinepku@yahoo.com / redaksisiagaonline@gmail.com
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda) |
Komentar Anda :