SiagaOnline.com, Meranti-Sekretaris Desa Telesung Kecamatan Rangsang Pesisir Kabupaten Kepulauan Meranti, RN jum'at (11/05) memanggil semua warga desa tersebut, untuk mengembali kan uang kutipan yang pernah di lakukannya pada penyaluran Bansos Beras sejahtera (Rastra) beberapa waktu lalu. Selain melakukan kutipan sebesar Rp.5000/KPM dengan alasan untuk biaya upah bongkar rastra dari kapal ke pelabuhan, pihak pemerintah Desa juga di nilai menyalur kan rastra tidak tepat sasaran, karena mekanisme penyaluran tidak mengikut daftar nama Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang di keluar kan pemerintah, tetapi membagi kan kepada semua masyarakat desa berdasar kan jumlah Kepala Keluarga (KK). Sekretaris Desa Telesung yang sebelumnya tidak mengakui ada sebarang pungutan dalam penyaluran rastra, ketika di konfirmasi awak media ini dengan tegas menyangkal dan mengatakan "Tidak ada sebarang kutipan pada penyaluran Rastra di desa kami, semua biaya sudah di tanggung kades, dia pakai uang pribadi untuk ongkos semua itu" kata Sekdes. "Upah bongkar sebanyak 666 karung atau 6.900 kilogram rastra dengan jumlah uang Rp.1.332.000, juga sudah di bayar kades semua, dan masalah pembagian nya, di desa kami hanya ada 230 KPM, tetapi rastra kami bagi menjadi 331 penerima manfaat, atau kami bagi rata kepada semua masyarakat" tambah RN. Tetapi sayangnya pernyataan RN ini hanya sepihak, dan sangat bertolak dengan pengakuan warga penerima manfaat yang sekali gus ikut dalam pembongkaran rastra tersebut, menurutnya upah bongkar sama sekali belum di bayar kades, "Awalnya kutipan itu memang persetujuan masyarakat untuk upah bongkar dan lansir. Tetapi duit itu setelah terkumpul ternyata tidak di kasi ke kami selaku orang yang membongkar Beras". "Yang jelasnya kami belum dapat upah, dan tak pernah di kasi duit pembongkaran itu, sedang kan duit nya sudah di bayar oleh warga. Ini yang menjadi tanda tanya kami, kemana perginya duit yang di kumpul kan itu. Bahkan dia (kades) bilang sama kami buruh bongkar, upahnya nanti aja menunggu dana ADD keluar".jelas warga itu lagi. Selain itu di jelas kan juga oleh warga tersebut, pengutipan uang di lakukan langsung oleh Sekdes setempat sebesar Rp.5000 perkepala keluarga, "Sebagai buruh bongkar jelas kami minta hak kami yang belum dapat ini, yang jelas dalam pidatonya sebelum ini kades mengatakan duit itu untuk upah bongkar dan langsir, tapi sampai saat ini kemana perginya duit itu, menurut buk Sekdes uangnya sudah di ambil kades".tambah warga yg minta identitasnya di rahasia kan. Di tempat terpisah Kepala Desa yang di temui awak media ini, juga mengakui adanya pungutan itu, "Kutipan itu kami lakukan atas dasar sama-sama senang, dan uangnya di gunakan untuk beli snake, kopi orang-orang yang membongkar. masalah uangnya pun saya tak tau, bohong kalau Sekdes bilang menyerah kan ke saya". ujar kades. ***(Nr).

Prestasi Gemilang: Airin Azahra Siregar Juara IV Pekan Inovasi dan Investasi Sumatra Utara 2024 Siaga Sumut | Minggu 19 Mei 2024, 19:04 WIB Komitmen Polisi dalam Melayani Masyarakat: Patroli Ke Gereja di Kota Padangsidimpuan Siaga Sumut | Minggu 19 Mei 2024, 18:39 WIB Bupati Lamsel Apresiasi Semangat Warga Kalianda, Gotong Royong Benahi Saluran Air Siaga Lampung | Minggu 19 Mei 2024, 18:25 WIB Rutan Karimun Adakan Kunjungan Khusus Anak Sekolah Daerah | Minggu 19 Mei 2024, 18:18 WIB Nanang Ermanto Kembali Serahkan Bantuan Bedah Rumah CSR PT ASDP Cabang Bakauheni Siaga Lampung | Minggu 19 Mei 2024, 18:15 WIB Mantan Wabup Muchtar Husin Amini Niat Nanang Ermanto Maju Kembali Pikada Lamsel 2024 Siaga Lampung | Minggu 19 Mei 2024, 18:14 WIB