Breaking News
Penampilan Trio Bupati Kapolres Dandim Sukses Hibur Masyarakat di Kalianda Fair 2024 | Septa Triana SPd Resmi Jabat Kepala Sekolah SMP Cendekia Unggul Tanjung Enim | Polres Batang Gelar Pengamanan Pengesahan SH Terate | Pelajar Asyik Naik Angkut Di Atap Mobil Terciduk Sat Lantas Polres Muara Enim | Pengedar 112 Pil Ekstasi Di Ujan Mas Berhasil Di Gagalkan Sat Res Narkoba Polres Muara Enim | 40 WBP Lapas Muara Enim Gandeng LBBHS Gelar Penyuluhan Hukum Sabtu, 27 Juli 2024

 
🢭 Siagaonline.com ⮞ Internasional
Israel Naik Pitam Disebut Negara Rezim Aparheid oleh Aktivis HAM
Internasional | Senin, 25 Januari 2021 14:20:53 WIB

Ikustrasi aparat keamanan Israel menangkap penduduk Palestina yang memprotes larangan ibadah di kompleks Masjid Al-Aqsa.

SiagaOnline.com - Pemerintah Israel langsung naik pitam setelah kelompok pemantau Hak Asasi Manusia (HAM) B'Tselem menyebut negara yang menduduki wilayah Palestina itu sebagai rezim apartheid.
Menteri Pendidikan Israel, Yoav Galant, memerintahkan untuk melarang kelompok aktivis HAM B'Tselem memberi penjelasan atau pemahaman tentang hak asasi di lembaga pendidikan.

"Saya meminta direktur jenderal mencegah lembaga yang menyatakan Israel sebagai negara apartheid atau mempermalukan tentara Israel memberikan materi di sekolah," cuit Galant melalui Twitter, seperti dilansir Associated Press, Senin (25/1).

"Kementerian Pendidikan di bawah kepemimpinan saya akan terus mengajarkan tentang negara Yahud yang demokratis dan pandangan Zionisme," lanjut Galant.

Menanggapi hal itu, B'Tselem menyatakan mereka tidak akan gentar dan akan tetap memberikan materi pembelajaran melalui telekonferensi dari Haifa.

"B'Tselem akan tetap melanjutkan misinya untuk merekam kenyataan, menganalisisnya, dan memaparkan temuan kami kepada masyarakat Israel dan dunia," demikian isi pernyataan B'Tselem.

Dalam laporannya yang dirilis 12 Januari lalu, B'Tselem melaporkan hak warga Palestina di Tepi Barat lebih sedikit selama di bawah kendali Israel. Kondisi ini kontras dengan orang Yahudi yang hidup di seluruh wilayah Laut Mediterania dan Sungai Jordan.

B'Tselem tersebut berpendapat, Israel menutupi kenyataan bahwa ada sekitar 7 juta orang Yahudi dan 7 juta orang Palestina yang hidup di bawah satu sistem dengan hak-hak yang sangat tidak setara.

Pada 2018 silam, pemerintah Israel mengesahkan undang-undang yang melarang kelompok yang menentang aksi pasukan Israel memberikan materi di lembaga pendidikan.

Beleid itu dibuat sebagai tanggapan atas kegiatan kelompok Breaking the Silence, yakni sekumpulan mantan tentara Israel yang memutuskan membeberkan kebijakan keji negara itu dalam pendudukan di Tepi Barat.

Dilansir dari CNNIndonesia, Israel sudah sejak lama mendeklarasikan diri sebagai negara demokrasi, di mana warga Palestina juga memiliki hak yang sama. Israel sendiri merebut Yerusalem timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza dalam Perang 1967. Namun, pencaplokan Israel atas Tepi Barat bahkan tidak diakui dunia.

Meski sebagian besar orang Palestina di Yerusalem Timur adalah "penduduk" Israel, tapi status mereka bukan warga negara dengan hak suara.

Israel sempat menarik pasukan dan warganya dari Gaza pada 2005, tapi mereka kembali memberlakukan blokade usai kelompok militan Hamas merebut kekuasaan dua tahun kemudian.

Selama beberapa dekade terakhir, para kritikus Israel memakai istilah "apartheid" sebagai wujud paling keras untuk mengkritik negara Zionis tersebut.

Mahkamah Internasional (ICC) mendefinisikan apartheid sebagai "rezim penindasan sistematis dan dominasi yang dilembagakan oleh satu kelompok ras".

Israel dengan tegas menolak tuduhan tersebut, pihaknya berkilah bahwa pembatasan yang diberlakukan di Gaza dan Tepi Barat adalah tindakan sementara yang diperlukan untuk keamanan.

Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke:
0852-6599-9456
Via E-mail:
[email protected] / [email protected]
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda)

Penampilan Trio Bupati Kapolres Dandim Sukses Hibur Masyarakat di Kalianda Fair 2024
Siaga Lampung | Sabtu 27 Juli 2024, 14:44 WIB
Septa Triana SPd Resmi Jabat Kepala Sekolah SMP Cendekia Unggul Tanjung Enim
Daerah | Sabtu 27 Juli 2024, 14:42 WIB
Polres Batang Gelar Pengamanan Pengesahan SH Terate
Siaga Jawa | Sabtu 27 Juli 2024, 12:52 WIB
Pelajar Asyik Naik Angkut Di Atap Mobil Terciduk Sat Lantas Polres Muara Enim
Daerah | Sabtu 27 Juli 2024, 11:09 WIB
Pengedar 112 Pil Ekstasi Di Ujan Mas Berhasil Di Gagalkan Sat Res Narkoba Polres Muara Enim
Daerah | Sabtu 27 Juli 2024, 11:07 WIB
40 WBP Lapas Muara Enim Gandeng LBBHS Gelar Penyuluhan Hukum
Daerah | Sabtu 27 Juli 2024, 11:06 WIB



Komentar Anda :

 
Berita Terkini Indeks
#1 Penampilan Trio Bupati Kapolres Dandim Sukses Hibur Masyarakat di Kalianda Fair 2024
#2 Septa Triana SPd Resmi Jabat Kepala Sekolah SMP Cendekia Unggul Tanjung Enim
#3 Polres Batang Gelar Pengamanan Pengesahan SH Terate
#4 Pelajar Asyik Naik Angkut Di Atap Mobil Terciduk Sat Lantas Polres Muara Enim
#5 Pengedar 112 Pil Ekstasi Di Ujan Mas Berhasil Di Gagalkan Sat Res Narkoba Polres Muara Enim
#6 40 WBP Lapas Muara Enim Gandeng LBBHS Gelar Penyuluhan Hukum
#7 Tapsel Terima Tujuh Penghargaan Pada Harganas Ke-31 Sumut
#8 Kalianda Fair 2024 Berlangsung Sukses dan Meriah, Diramaikan 85 Stand
#9 Raperda Perubahan APBD Kota Pekalongan 2024 Disetujui Bersama
#10 Sosialisasi Tertib Berlalu Lintas Satlantas Polres Pekalongan di SMK Muhammadiyah Kesesi
 


 
 

Siagaonline.com adalah media online yang melayani informasi dan berita dengan mengutamakan kecepatan serta kedalaman informasi. Selengkapnya


 
Quick Links
 
+ Home
+ Redaksi
+ Disclaimer
+ Pedoman Berita Siber
+ Tentang Kami
+ Info Iklan
 
Kanal
 
+ Nasional
+ Daerah
+ Kota
+ Internasional
+ Politik
+ Ekonomi
+ Hukrim
+ Olahraga
+ Indeks
 

Alamat Redaksi/TU

 
Jalan Sekuntum No.26 Kelurahan Sialang Sakti, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru-Riau 28285
Telpon: 0852-6599-8456
Website:
www.siagaonline.com
 
Copyright © 2023 Siagaonline.com, all rights reserved