Kuartal III 2017, Bank BCA Bukukan Laba Bersih Rp 16,8 Triliun
Ekonomi | Jumat, 27 Oktober 2017 08:25:04 WIB
|
Direksi Bank Central Asia (BCA) saat memaparkan kinerja kuartal III 2017, di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2017). |
SiagaOnline.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak melaporkan kinerja keuangan pada kuartal III 2017 yang berakhir 30 September 2017. Laba bersih meningkat 11,3 persen menjadi Rp 16,8 triliun dari Rp 15,1 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan, capaian laba tersebut disumbang oleh perolehan pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya tumbuh 5,2 persen menjadi Rp 41,7 triliun pada kuartal III tahun 2017 dari Rp 39,7 triliun pada periode yang sama tahun 2016.
"Perbankan dapat membukukan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga di tengah kondisi bisnis sektor perbankan yang belum sepenuhnya pulih. Pertumbuhan itu ditopang oleh layanan kepada nasabah, event promosi, serta penawaran suku bunga kredit yang kompetitif," kata Jahja dalam konferensi pers yang digelar di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2017) seperti dilangsir kompas.com.
Ia menjelaskan, manajemen resiko yang prudent juga bagian penting dalam mempertahankan pertumbuhan laba yang positif. Pada akhir September 2017, outstanding portofolio kredit perbankan mencapai Rp 440 triliun, naik 13,9 persen year on year (yoy) didorong oleh segmen korporasi dam konsumer.
Kredit korporasi berkontribusi sebesar Rp 161,5 triliun, tumbuh 21,2 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kredit konsumer tercatat sebesar Rp 128,3 triliun, meningkat 20,6 persen yoy.
Pada portofolio kredit konsumer, kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 26,8 persen yoy menjadi Rp 78,8 triliun. Kredit kendaraan bermotor dan kartu kredit masing-masing meningkat 11,4 persen yoy menjadi Rp 38,5 triliun dan 13,4 persen yoy menjadi Rp 11 triliun.
"Kredit komersial dan UKM tercatat sebesar Rp 150 triliun meningkat 2,4 persen yoy," kata Jahja.
Pada akhir September 2017, rasio kredit bermasalah alias NPL perbankan berada pada level 1,5 persen. Total cadangan kredit tercatat sebesar Rp 12,8 triliun, meningkat 13,6 persen dibandingkan posisi yang sama tahun 2016. Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah sebesar 190,8 persen.
"BCA mempertahankan posisi likuiditas dan permodalan yang sehat. Rasio kredit terhadap pendanaan sebesar 74,7 persen dan rasio kecukupan modal atau CAR mencapai 23,6 persen," kata Jahja.
(soc)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke:
0852-6599-9456
Via E-mail:
[email protected] / [email protected]
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda) |
Komentar Anda :