Andalkan Sistem One Day Service, TPI Kota Pekalongan Optimistis Capai Target PAD 2025
Siagaonline.com, Kota Pekalongan – Meski dihadapkan pada tantangan penurunan produksi ikan secara nasional, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan tetap menunjukkan semangat optimisme dalam mengejar target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2025 sebesar Rp4,3 Miliar.
Kepala TPI Kota Pekalongan, Imam Suleni menegaskan bahwa, pihaknya terus melakukan berbagai inovasi dan pendekatan strategis untuk mendukung pencapaian tersebut, salah satunya melalui penerapan Sistem One Day Service yang menjadi daya tarik tersendiri di kalangan nelayan dan bakul.
“Sampai akhir semester II tahun ini, capaian kami baru 33,7 persen atau sekitar Rp1,3 Miliar. Memang masih jauh dari target, tetapi kondisi ini tidak hanya dialami Kota Pekalongan. Berdasarkan rilis resmi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), penurunan produksi ikan terjadi hampir merata di seluruh Indonesia, dengan rata-rata penurunan sebesar dua persen secara nasional,” jelas Imam Suleni, Rabu (06/08/2025).
Namun demikian, Imam menegaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam. Salah satu keunggulan TPI Kota Pekalongan adalah sistem pelayanan cepat dan efisien melalui One Day Service, yakni pelayanan pelelangan ikan dan transaksi yang diselesaikan di hari yang sama saat kapal nelayan bongkar hasil tangkapan.
“Di tempat lain belum ada sistem seperti ini. Kita sudah komitmen bersama nelayan, bakul, dan pengelola TPI bahwa transaksi harus selesai hari itu juga. Dengan demikian, sirkulasi keuangan cepat, dan nelayan bisa segera kembali melaut,” terang Imam.
Keunggulan ini, lanjut Imam, menjadi kekuatan tersendiri yang terus dipromosikan agar lebih banyak kapal dari luar daerah bersandar dan melelang hasil tangkapannya di TPI Kota Pekalongan. Meskipun jumlah kapal nelayan lokal tergolong terbatas, namun pihaknya berupaya keras agar daya tarik sistem layanan cepat ini mampu menarik mitra dari wilayah lain.
“Betul, kapal kita sedikit. Tapi dengan pelayanan yang cepat dan transparan, kami ingin menjadikan TPI Kota Pekalongan ini sebagai pilihan utama bagi para nelayan dari luar kota. Ini bukan sekadar soal transaksi, tetapi membangun kepercayaan dan kemitraan jangka panjang,” ujarnya.
Imam mengakui bahwa, proses penarikan retribusi PAD masih dilakukan secara manual. Namun hal tersebut justru menjadi bagian dari sistem pelayanan khas yang menekankan kedekatan emosional antara petugas dan pelaku usaha perikanan.
“Kami tetap mengedepankan akuntabilitas dan transparansi. Sistem manual yang kami jalankan bukan karena keterbatasan, tetapi karena kami ingin memastikan bahwa setiap proses bisa dipantau langsung, cepat, dan tidak berbelit,” tuturnya.
Pihaknya terus memperkuat kolaborasi lintas sektor dan meningkatkan komunikasi dengan para nelayan serta pedagang ikan. Langkah-langkah strategis ini menunjukkan bahwa meskipun tantangan besar menghadang, semangat untuk membangun perikanan Kota Pekalongan tetap menyala.
“Kami optimis, dengan kerja keras bersama dan dukungan semua pihak, target PAD sebesar Rp4,3 Miliar tahun ini bisa kami kejar. Kami percaya, TPI Kota Pekalongan punya potensi besar dan akan terus berkembang,” pungkasnya.
(ims/kmf)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke:
0852-6599-9456
Via E-mail:
[email protected] / [email protected]
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda) |
Komentar Anda :