
Siagaonline.com, Kota Pekalongan – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan menggelar Pelatihan Petugas Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2025, yang resmi dibuka oleh Kepala BPS Kota Pekalongan, Hayu Wuranti, di Hotel Nirwana Kota Pekalongan, Senin (4/8/2025). Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan secara luring (offline) selama dua hari, yakni pada tanggal 4 hingga 5 Agustus 2025.
Hayu menyampaikan bahwa, pelatihan ini menjadi tahap krusial dalam rangka menjamin pelaksanaan Sakernas Agustus 2025 di wilayah Kota Pekalongan agar berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP), tepat waktu, dan menghasilkan data yang akurat serta berkualitas.
“Pelatihan ini kami laksanakan secara offline selama dua hari, diikuti oleh 22 orang PCL (Pencacah Lapangan) dan 11 orang PML (Pemeriksa Lapangan), totalnya 33 orang petugas. Dari jumlah tersebut, 4 orang merupakan pegawai internal BPS,” ujar Hayu.
Menurutnya, para petugas tersebut nantinya akan diterjunkan ke lapangan dalam rangka pelaksanaan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2025 di Kota Pekalongan yang dijadwalkan berlangsung pada 8 hingga 31 Agustus 2025. Survei ini bertujuan untuk memperoleh indikator-indikator penting ketenagakerjaan, seperti tingkat partisipasi angkatan kerja, tingkat pengangguran terbuka (TPT), serta indikator lainnya yang sangat bermanfaat untuk evaluasi dan perencanaan pembangunan, terutama di bidang ketenagakerjaan.
Adapun cakupan wilayah survei di Kota Pekalongan mencakup 64 blok sensus. Pendataan akan difokuskan pada rumah tangga, terutama kepada anggota rumah tangga yang berusia di atas 15 tahun sebagai responden utama.
“Melalui survei ini, kita akan memperoleh gambaran yang lebih nyata tentang kondisi ketenagakerjaan masyarakat di Kota Pekalongan. Data yang dihasilkan akan menjadi acuan penting dalam menyusun kebijakan yang efektif untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas lapangan kerja,” lanjut Hayu.
Hayu juga memaparkan data tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Pekalongan yang dirilis oleh BPS pada tahun 2024, yakni sebesar 4,91 persen. Ia menyebutkan bahwa, angka tersebut menunjukkan tren penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang menandakan adanya progres dari berbagai intervensi pembangunan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekalongan.
“Harapannya, dengan semakin banyaknya intervensi program pembangunan dari Pemkot, angka pengangguran bisa terus ditekan, tidak hanya tahun ini tetapi juga untuk tahun-tahun mendatang,” ujarnya.
Namun demikian, Hayu menyoroti bahwa mayoritas pengangguran di Kota Pekalongan masih didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal ini menurutnya menjadi catatan penting bagi semua pihak, baik pemerintah daerah, dunia pendidikan, maupun sektor swasta, untuk lebih memperhatikan kebutuhan dunia kerja dan menyesuaikan kurikulum atau pelatihan keterampilan sesuai kebutuhan industri.
“Sakernas menjadi alat penting untuk mengukur secara tepat bagaimana kondisi pasar kerja kita saat ini. Oleh karena itu, pelaksanaan survei ini harus benar-benar dijalankan dengan sungguh-sungguh, profesional, dan akurat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Hayu juga berharap seluruh petugas lapangan dapat bekerja dengan penuh integritas, memahami instrumen yang digunakan, serta menjaga etika dan profesionalisme saat berinteraksi dengan masyarakat. Dengan demikian, kualitas data yang dikumpulkan akan terjaga, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah maupun administratif.
“Kami mengharapkan seluruh petugas dapat menjalankan tugasnya secara maksimal. Keberhasilan Sakernas ini bukan hanya tanggung jawab BPS, tetapi juga menjadi bagian dari upaya kolektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perencanaan pembangunan berbasis data yang berkualitas,” pungkasnya.
(ims/kmf)
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda)



Berita Terkini | Indeks |