Purwakarta - Siagaonline.com, Antrian panjang puluhan dump truk untuk mengangkut tanah merah dilokasi Galian Ilegal tanah merah yang berlokasi di Desa Mulyamekar Kecamatan Babakancikao kian menggila.
Keluar masuknya dump truk itu melalui tol sadang sehingga luput dari perhatian pejabat daerah Purwakarta khusus Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika.
Padahal, ketika dilakukan sidak oleh Bupati Purwakarta pada hari minggu (11/07) kemarin mengintruksikan untuk segera menutup galian ilegal tersebut karena menurutnya galian tanah merah di Desa Mulyamekar merupakan terparah dari semua galian ilegal di Purwakarta.
"Astagfirullah hal adzim, ini galian paling parah diantara galian yang lain, Saya mah hayang ceurik (saya pengen nangis) lihat galian seprti ini, ini sudah keterlaluan. Ini harus ditutup, itu rumah kalau longsor seperti apa nanti pas musim hujan. Mau tanggung jawab tidak pengelolanya," ujar Bupati belum lama ini, sambil menunjuk salah satu rumah yang hampir rubuh karena di samping rumah pas selisih 1 meter ada lubang galian sedalam sekitar 10 meter.
Sepertinya, tetesan air mata dari Bupati cantik hingga intruksinya tidak di indahkan oleh pengusaha galian tanah merah ilegal tersebut.
Terpantau, Sabtu sore (18/07) antrian panjang hilir mudik dump truk dan alat berat itu terus berjalan lancar seperti tidak memiliki dosa pengusaha galian itu.
Berdasarkan informasi yang di dapat dilapangan, tanah merah itu diduga dikirim ke proyek PT. Waskita yang berjarak sekitar 4 - 5 km dari galian tanah merah ilegal itu.
Artinya, PT. Waskita yang diduga membeli tanah merah ilegal dari pengusaha galian tanah tersebut tidak lagi mengindahkan peraturan yang berlaku. Harusnya perusahaan anak BUMN itu taat pada aturan.
Sampai berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak PT. Waskita maupun pihak pengelola galian tanah merah ilegal itu.
Reporter : Septio