Purwakarta, Siagaonline.com - Anggaran Publikasi Daerah Kabupaten Purwakarta sebesar 3 Miliar lebih dalam anggaran murni APBD Purwakarta tahun anggaran 2020 sebelum dilaksanakan Refocussing Anggaran akibat dari adanya wabah Covid-19 yang sekarang menjadi sekitar 1,4 Milar lebih di Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Purwakarta disoroti oleh Mimbar Kebebasan Mahasiswa dan Pemuda Purwakarta (Mikmada).

"Anggaran miliaran yang notabennya diperuntukkan untuk publikasi daerah ini sangat rawan untuk dimainkan oleh oknum-oknum, perlu di awasi bersama," ujar Ketua Mikmada Syahrul Ramdani kepada siagaonline.com, Rabu malam (1/07/2020)

Perlu adanya keterbukaan informasi publik dalam dinas komunikasi dan informasi (Diskominfo) Purwakarta, sebab kata Syahrul jangan sampai diskominfo sebagai dinas yang memberikan informasi ke masyarakat justru anggaran di dalam Dinas nya sendiri tidak ada transparansi.

"Kalau seperti itu berarti diskominfo Purwakarta tidak sesuai dengan tupoksinya sendiri sebagai dinas yang memberikan informasi ke masyarakat," tegasnya. 

Kata Syahrul, kalau tidak transparan diskominfo besok ganti nama jangan diskominfo tapi Disterkominfo (dinas tertutup Komunikasi dan informasi) sebab tertutup tidak ada transparansi.

"Jangan mengatakan diskominfo kalau masih tidak transparan," tuturnya.

Menurutnya, Masyarakat harus ikut mengawasi anggaran di diskominfo, sebab jika tidak di awasi ini akan menjadi bancakan oknum. 

"Anggaran 1,4 Miliar lebih itu harus jelas dibelanjakan untuk apa saja, ini jangan di tutup-tutupi," katanya.

Senada dengan Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Purwakarta melalui Ketua  Bidang SDM IWO Purwakarta, Cecep Nursaepul Mukti menuturkan bahwa Diskominfo dalam pengelolaan dana publikasi untuk media terkesan tebang pilih.

"Ketidak transparansi ini menjadi pertanyaan besar bagi rekan- rekan IWO tentang anggaran tersebut," ungkapnya.

Sementara menurut, Kepala Diskominfo Purwakarta melalui Kabid nya, Deni mengatakan, anggaran publikasi yang dianggarkan sebelumnya sekitar Rp.3 miliaran. Namun karena kondisi wabah covid-19 anggaran tersebut menjadu Rp.1,4 miliar.

"Anggaran memang semula 3 miliaran, akan tetapi ini dipangkas karena kondisi wabah Covid-19, Untuk anggaran sendiri masih dalam proses, dan bagi rekan- rekan yang belum tercavor akan kita anggarkan di perubahan," janji Deni di katornya.

Reporter : Septio